BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tahun 1990-an disebut sebagai dekade kesehatan wanita; reproduksi
menjadi fokus perhatian utama. Undang-undang dan upaya kebijakan telah
memfokuskan perhatiannya kepada wanita sebagai penerima dan pemberi layanan
kesehatan. Peningkatan jumlah wanita dan anak-anak yang hidup dalam kemiskinan,
epidemik kehamilan remaja, jumlah tenaga kerja wanita, peningkatan jumlah
wanita pengidap AIDS, efek imigrasi dan perpindahan penduduk, dan semakin
majunya teknologi reproduksi, semuanya mempengaruhi keluarga yang menanti
kelahiran bayi dan menciptakan tekanan yang sangat besar bagi pemecahan masalah
kritis. (Quimby, 1994). Kompleksitas tren masyarakat terkini ini
menimbulkan tantangan bagi pemberi layanan kesehatan ibu-anak.
Kelahiran adalah persoalan keluarga, dan kesehatan reproduksi seluruh
keluarga adalah landasan masyarakat yang sehat. Pengetahuan tentang anatomi dan
fisiologi organ reproduksi serta perkembangan janin dari konsepsi sampai lahir
diperlukan oleh setiap orang yang berpastisipasi dalam asuhan maternitas.
Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan manusia baru memiliki implikasi yang luas
bagi keluarga, kesehatan, kesejahteraan dan dan keamanan setiap ibu, ayah, dan
bayi baru lahir harus dilindungi, dan tingkat kesejahteraan tertinggi bagi
setiap keluarga yang menanti kelahiran bayi harus dicapai dalam lingkup kesejahteraan
fisik, emosi, dan sosial yang lebih luas. Penting untuk memahami pengaruh
struktur dan fungsi keluarga dalam
masyarakat terhadap perilaku reproduktif dan kesehatan keluarga yang menanti
kelahiran bayi, terutama di era teknologi yang sangat kompleks ini.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai filosofi dan asumsi yang
mendasari asuhan keluarga selama reproduksi serta mengupas konsep dasar
keperawatan.
1.2.Tujuan
1.2.1.
Tujuan umum
Adapun tujuan umum disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui
filosofi asuhan keperawatan temporer.
1.2.2.
Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus disusunnya makalah ini adalah:
·
Untuk mengetahui perkembangan
asuhan maternitas
·
Untuk mengetahui filosofi asuhan
maternitas
·
Untuk mengetahui keperawatan
maternitas perinatal dan asuhan yang berpusat pada keluarga
·
Untuk mengetahui konteks sosial
asuhan keperawatan maternitas
·
Untuk mengetahui trend dalam
asuhan perinatal
·
Arahan masa depan dalam tatanan
asuhan maternitas-perinatal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Perkembangan asuhan keperawatan maternitas
2.1.1.
Obstetri
Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang membahas proses kelahiran,
keadaan sebelum kelahiran, dan proses setalah kelahiran. Dengan demikian,
obstetri berfokus, terutama pada fenomena dan penatalaksanaan kehamilan,
persalinan, dan masa nifas dalam kondisi yang normal dan abnormal (Cunningham
et al., 1993)
Kata obstetri berasal dari obstetricia atau obstetrix,
yang berarti bidan. Kata kerja latin obsto berarti siap siaga. Di
Inggris dan Amerika Serikat, cabang ilmu kedokteran ini disebut kebidanan
sampai akhir abad ke-19 ketika istilah obstetri menjadi lebih dikedepankan.
Setelah perang dunia II, terminologi berubah menjadi asuhan maternitas
karena fokusnya pada penerima asuhan bukan pemberi asuhan. Kini, asuhan
maternitas memiliki arti yang lebih luas pada ibu, bayi baru lahir, dan anggota
keluarga yang lain. Asuhan maternitas menekankan pentingnya hubungan interpersonal
yang bermakna dalam keluarga dan mempertimbangkan faktor krusial dalam
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga besar secara keseluruhan.
Istilah kesehatan ibu-anak digunakan selama lebih dari 70 tahun
ketika membicarakan tentang kebutuhan kesehatan dan pemberian asuhan kepada ibu
dan bayi baru lahir. Pada tahun 1912, U.S. Children’s Bureau didirikan oleh
undang-undang kongres untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak “di antara
semua kelas masyarakat”. Sampai dilakukan reorganisasi ke dalam National
Institutes of Health, Children’s Bureau akan terus memberikan kontribusi
penting guna meningkatkan kesehatan ibu-anak di negara ini.
2.1.2.
Asuhan perinatal
Dalam dekade terakhir, saat pengetahuan dan
teknologi terus berkembang, sebuah upaya yang dilakukan untuk membentuk payung
konseptual yang menaungi layanan kesehatan ibu-janin sebagai satu
unit. Oleh karena itu muncul istilah asuhan perinatal. Menurut definisi, kata
perinatal berarti 6 minggu sebelum dan setelah kelahiran; namun pada
kenyataannya, makna konotasi jauh lebih luas. Semua definisi diatas menunjukan
bahwa orientasi obstetrik dan pediatrik turut terlibat.
Oleh
karena itu, asuhan perinatal merupakan metode pemberian layanan kesehatan yang
membatasi segmentasi dan fragmentasi asuhan ibu dan bayi baru lahir.
Asuhan
perinatal juga berhubungan dengan ibu dan bayi baru lahir beresiko tinggi
dirumah sakit yang dirancang sebagai perawatan tersier, atau rumah sakit
tingkat III. Rumah sakit ini memiliki sumber daya dan tenaga yang ahli untuk
menangani berbagai komplikasi kehamilan atau komplikasi yang mungkin di alami
bayi baru lahir. Personal diinstitusi tingkat III memberikan perawatan untuk
klien normal dan untuk semua tipe penyakit dan abnormalitas pada ibu-janin dan
neonatus, sebaliknya rumah sakit tingkat I menyediakan penatalaksanaan bagi
klien maternal dan neonatus yang tidak memiliki faktor penyulit. Di institusi
ini, harus ada komponen layanan preventif yang kuat dan upaya deteksi dini masalah
aktual dan potensial yang kemudian dapat dirujuk ke rumah sakit tingkat III.
Rumah sakit tingkat II menyediakan layanan yang sama seperti rumah sakit
tingkat I; namun mereka dapat memberikan layanan untuk beberapa maslah
obstetrik beresiko tinggi dan penyakit neonatus tertentu yang tidak memerlukan
keahlian dan teknologi kompleks seperti yang ditemukan pada rumah sakit tingkat
III.
2.2.Filosofi asuhan maternitas
Ketika
merespon kebutuhan klien dalam hal pemeliharaan kesehatan dan penatalaksanaan
penyakit, petugas kesehatan harus mempertimbangkan, perubahan sikap, sosial dan
budaya saat ini. Layanan kesehatan tidak diberikan dalam ruang hampa; layanan
kesehatan berlangsung dalam konteks sosial yang lebih luas dan sangat
dipengaruhi oleh pemikiran dan perubahan yang ditujukan oleh masyarakat saat
ini. Filosofi asuhan berkembang dari pemikiran dan perubahan tersebut.
Kita
yakin asuhan keperawatan maternitas merupakan filosofi perawatan klien, bukan
bidang khusus layanan medis atau keperawatan. Seperti yang telah dinyatakan
sebelumnya, memiliki anak adalah persoalan keluarga; dengan demikian, asuhan
keperawatan dan medis pada klien maternitas adalah aktivitas yang berpusat pada
keluarga.
Hampir
tidak ada proses fisiologis normal yang membuat seseorang reaksi individual
yang begitu besar dalam sebuah konteks normal. Bagi ibu dan pasangannnya, reaksi
menjadi orang tua mungkin didasari oleh berbagai peristiwa dari masa
kanak-kanak, remaja, atau dewasa. Tentunya reaksi tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan rumah tempat keduannya berasal. Selain itu tingkat kepuasaan calon
orang tua dan tingkat kesenangan ibu pascapartum dan bayi baru lahir
dimodifikasi oleh hubungan interpersonal dengan orang terdekat yang paling
penting bagi mereka di lingkungan pelayanaan kesehatan.
2.3.Keperawatan maternitas perinatal dan asuhan yang berpusat pada keluarga
2.3.1. Definisi
Keperawatan
maternitas perinatal adalah pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
profesional yang mengidentifikasi, befokus dan beradaptasi dengan kebutuhan
fisik dan psikososial ibu bersalin, keluarga dan bayi baru lahir. Makna yang
tersirat dalam definisi ini adalah pernyataan pendekatan yang berpusat pada
keluarga, yang menjadikan keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat yang
memiliki fungsi penting dalam melahirkan, mengasuh anak, dan saling mendukung
anggota keluarganya.
“keluarga”
bukan berarti selalu keluarga inti tradisional yang terdiri dari pasangan yang
telah menikah dan anak-anak mereka.
2.3.2. Implementasi
Keperawatan
maternitas-perinatal mencakup perawatan langsung dan personal pada ibu bersalin
dan bayi baru lahir serta aktivitas yang berhubungan, seperti penyuluhan,
konseling, dan supervisi sepanjang fase kehamilan dan persalinan. Landasan
perawatan adalah pendidikan klien tentang pemeliharaan kesehatan dan kesehatan
reproduksi. Hal yang unik adalah bahwa perawat harus merawat, mendidik, dan
memberi konseling kepada semua kelompok umur, karena unit perlahiran dapat
mencakup banyak tahap dalam siklus kehidupan.
Perawat
akan melakukan intervensi untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah yang
disebabkan oleh stres fisiologis, psikologis atau sosial. Selain itu, perawat
harus membuat klien menyadari prinsip peeliharaan kesehatan sehingga mereka
dapat mengintegrasikan prinsip tersebut kedalam pola perilaku kesehatan
preventif mereka.
Aspek
keperawatan maternitas-perinatal yang signifikan pada tingkat profesional
adalah bahwa asuhan keperawatan mencakup interaksi yang bertujuan dan kontinu
selama perawat mengkaji masalah klien dan sumber daya yang ada kemudian
mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah dan mendukung kekuatan yang ada.
Apabila kondisi klien memerlukan layanan tambahan dari anggota tim kesehatan
lain, klien akan diberi rujukan atau konsultasi.
Keberhasilan
implementasi asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga meliputi
pengetahuan bahwa pemberian asuhan bermutu tinggi memerlukan upaya tim yang
terdiri atas ibu dan keluarganya, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Komposisi
tim dapat bervariasi dari satu tatanan ketatanan lain dan terdiri atas dokter
kandungan, dokter anak, dokter keluarga, perawat bidan yang beijazah (certified
nurse-widwife, CNM), praktisi perawat, dan spesialis perawat klinis perinatal.
Walaupun dokter bertanggung jawab dalam mengarahkan penatalaksanaan medis,
anggota tim yang lain harus bekerja sama dalam mengelola layanan kesehatan
keluarga, dan masing-masing anggota harus bertanggung gugat performa asuhannya.
Konsep tim meliputi hubungan kerja sama antara rumah sakit, penyedia layanan,
dan masyarakat dalam sistem perawatan terpadu untuk memberikan spektrum
menyeluruh dalam asuhan maternitas-bayi baru lahir.
2.3.3.
Peran praktik lanjutan dalam
asuhan keperawatan maternitas
Seiring
perkembangan sistem layanan kesehatan, ruang lingkup pralktik untuk perawat
maternitas-perinatal juga berkembang. Pada tahun 1970-an, konsep perluasan
peran diperkenalkan kedalam keperawatan. Konotasinya adalah bahwa fungsi
perawat perlu diperluas sehingga mereka dapat memikul tanggung jawab dalam
perawatan primer, perawatan akut dan perawtan jangka panjang. Pada tahun
1980-an, digunakan istilah praktik keperawatan lanjutan. Yang didefinisikan
sebagai diagnosis dan terapi yang cermat pada seluruh rentang respon manusia
terhadap masalah kesehatan yang aktual dan potensial. Definisinya juga mencakup
aplikasi teori dalam rentang luas dan serangkaian keterampilan keperawatan
pascasarjana (Calkin, 1984; California Nurse’s Association, 1984). Telah
disepakati bersama bahwa persiapan menuju peran praktik lanjutan terjadi pada
tingkat sarjana dan mencakup komponen teori, praktik klinis, konsultasi,
pendidikan, dan riset. Dengan demikian, Friek et al (1994) mengungkapkan revisi
definisi mengenai praktik lanjutan; tenaga spesialis diberbagai bidang praktik
keperawatan yang dipersiapkan melalui pendidikan berbasis teori dan praktik
terpantau pada tingkat sarjana.
Peran
prakik lanjutan ini berperan dalam dua arah. Peran praktisi perawat berfokus
pada asuhan rawat jalan primer, dan peran spesialis perawat klinis berfokus
pada perawatan sekunder dan tersier dirumah sakit. CNM menggabungkan
penatalaksanaan antepartum, intrapartum, dan pascapartum. Peran praktisi dan
spesialis klinis harus dijalankan oleh tenaga kesehatan yang telah
menyelesaikan pendidikan ditingkat master . CNM dapat dicapai melalui program
sertifikasi, walaupun persiapan lebih sering dilakukan pada tingkat master.
a. Praktisi
perawat Obstetri-Ginekologi
Praktisi
perawat Obstetri-Ginekologi (OB-GYN) memberi asuhan pranatal untuk kehamilan
tanpa penyulit bersama konsulen. Perawat mengkaji riwayat kehamilan dan
kesehatan, melakukan pemeriksaan fisik dan obstetrik, meminta program dan
menginterpretasi pemeriksaan laboratorium dan studi diagnostik lain,
merencanakan terapi dan medikasi yang diperlukan bersama dengan dokter, serta
mengkaji hubungan keluarga dan kebutuhan psikososial. Sepanjang kehamilan,
praktisi perawat OB-GYN mengunjungi ibu pada kunjungan pranatal, kadang kala
bergantian dengan dokter; mengevaluasi kemajuan kehamilan; dan menangani
masalah fisik ringan. Informasi dan konselin yang berhubungan dengan kehamilan
dan persalinan serta pengkajian penyesuaian pasangan dan masalah dalam keluarga
adalah bagian dari peran praktisi perawat. Perujukan ke lembaga masyarakat,
kelas persiapan melahirkan, dan keahlian khusus praktisi lain juga dapat
dilakukan. Sebagian besar praktisi perawat maternitas terlatih dalam memberikan
konseling keluarga berencana dan dapat memilih serta mengajarkan metode yang
tepat bagi klien, yang meliputi metode alami menjarangkan kehamilan,
kontrasepsi oral, alat kontrasepsi dalam rahim, dan diafragma.
b. Praktisi
perawat keluarga
Praktisi
perawat keluarga juga dapat memberikan perawatan selama kehamilan. Perawat ini
adalah perawat umum yang merawat semua anggota keluarga sama seperti dokter
keluarga. Selain fungsi yang telah dijelaskan pada praktisi perawat maternitas,
praktisi perawat keluarga memberi asuhan pascapelahiran pada bayi pada saat dia
tumbuh sehingga menyediakan continuitas asuhan sepanjang proses reproduksi
kecuali selama fase intrapartum
c. Spesialis
klinis maternitas-perinatal
Spesialis
klinis maternitas-perinatal menjalani studi lanjutan keperawatan maternitas
pada tingkat sarjana dan mampu memberikan intervensi yang kompenhersif terhadap
banyak masalah fisiologis dan adaptasi yang dihadapi dalam asuhan maternitas.
Spesialis klinis sering kali memiliki kepakaran dalam bidang tertentu, seperti
asuhan ibu hamil yang menyandang diabetes, ibu menyusui, orang tua yang
menghadapi kematian neonatus atau obnormalitas neonatus, atau ibu yang
mengalami sensitivisasi Rh. Perawat dengan gelar master ini juga menjadi
konsultan bagi staf keperawatan maternitas yang lain, membantu mereka menyusun
rencana asuhan untuk maslah yang sulit atau situasi khusus yang dihadapi di
unit tersebut. Walaupun spesialis klinis juga dapat terlibat dalam pendidikan
staf, fungsi utama mereka adalah layanan langsung bagi klien, yang memerlukan
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi tingkat tinggi di bidang spesialis
mereka.
d. Asuhan
Obstetri Klinis
Subspesialis
ini hanya muncul baru-baru ini dan terutama berhubungan dengan pelahiran risiko
tinggi dan perawatan kritis pascapartum. Hingga saat ini belum ada “spesialis”
dalam area ini dan tipe praktik ini hanya sedikit dijelaskan dalam literatur.
Namun, seiring pertambahan jumlah klien resiko tinggi dan implementasi
peralatan teknis, diharapkan bidang spesialisasi ini mulai terangkat (Andersen,
1993)
e. Perawat
Bidan
“perluasan”
peran yang dikenal sebagai perawat-bidan telah ada selama beabad-abad. Praktik
modern memerlukan sertifikasi dan pendidikan khusus. CNM adalah perawat
terdaftar yang telah menyelesaikan program studi khusus dan memiliki pengalaman
klinis yang diakui oleh America College of Nurse Midwives. Mereka juga harus
lulus uji sertifikasi sebelum memulai praktik. Mereka memenuhi syarat untuk
mengkaji riwayat kesehatan yang lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik lengkap
untuk klien mereka. Mereka dapat memberika asuhaan pranatal lengkap, meliputi
penyuluhan dan konseling. Mereka memenuhi syarat untuk memberikan perawatan
komperhensif selama periode intrapartum, termasuk pelahiran bayi. Mereka mampu
memberikan asuhan kepada ibu dan bayi baru lahir selama siklus maternitas,
termasuk pelahiran , asalakan kemajuan ibu dianggap normal dan tanpa penyulit.
2.4.Konteks sosial asuhan keperawatan maternitas
Asuhan
maternitas dipraktikan dalam konteks masyarakat secara keseluruhan. Dengan
demikian, asuhan maternitas dipengaruhi oleh nilai, sikap, dan praktik
masyarakat tersebut. Akhir-akhir
ini, masyarakat mengadopsi perspektif baru, terutama yang berhubungan dengan
sikap terhadap peran pria dan wanita. Pergolakan perubahan sosial di negara
ini, terutama dalam 25 tahun terakhir, telah membuka klinis pilihan terhadap perilaku.
2.4.1.
Perubahan sosial dan pilihan
personal
Wanita
khususnya megharapkan lebih banyak pilihan dalam gaya hidup. Bahkan mereka
menuntut peran besar dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan sosial dan
ekonomi yang mempengaruhi kehidupan mereka dan masyarakat luas di tempat
tinggal mereka. Pada satu waktu, wanita harus membuat pilihan antara keluarga
atau karier. Kini, wanita menggabungkan kedua hal tersebut. Terlebih banyak
jenis pekerjaan dan profesi yang tadinya tertutup untuk wanita kini semakin
mudah diperoleh. Undang-undang federal mendukung perlakuan yang sama ada wanita
bekerja. Selain itu, kini tengah dikembangkan lebih banyak mekanisme untuk
menentang diskriminasi dan praktik pekerjaan yang tidak adil terhadap wanita di
tingkat negara bagian. Pada praktiknya, hukum antidiskriminasi sampai kini
telah berpengaruhi pada institusi pendidikan. Hal ini telah memaksa perubahan
bertahap pada bias sosial mengenai hak istimewa pria, yang terus menerus
dihidupkan melalui nilai yang diarjakan di sekolah dasar dan sekolah menengah
serta mencapai puncaknya pada praktik penerimaan dan pilihan karier
berdasarakan jenis kelamin yang diterapkan pada perguruan tinggi dan
universitas.
Wanita
yang berkeluarga saat ini meluangkan lebih sedikit waktu dalam hidupnya untuk
melahirkan dan membesarkan anak dibandingkan wanita di masa lalu. Fakta ini
berpengaruh langsung pada struktur dan fungsi keluarga. Keluarga saat ini
beranggotakan lebih sedikit, dan untuk mereka yang mulai melahirkan usia ibu
pertengahan 20-an atau awal 30-an. Teknologi tingkat tinggi di banyak rumah
tangga di Amerika telah membebaskan wanita dari pekerjaan rumah tangga yang
menyita waktu; dengan demikian, perawatan rumah tangga tidak menjadi pekerjaan
purna waktu seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan bertambahnya usia
harapan hidup dapat meningkatkan kesehatan, wanita usia 35 sampai 40 tahun
dapat menjadi sehat dan bersemangat serta dapat memandang kedepan dan produktifitasnya sampai sekurang-kurangnya 25
tahun kedepan di luar lingkungan rumah.
Lambat
lain, semakin banyak hubungan sederajat yang terbina di antara dua jenis
kelamin. Semakin banyak pria yang memikul tanggung jawab dalam membesarkan anak
dan mengurus rumah tangga saat pasangan mereka melanjutkan karier atau
pekerjaannya. Ketika kedua belah pihak mengejar karier, manajemen rumah tangga,
tugas-tugas, dan aktivits yang berhubungan dengan anak cenderung dibagi
bersama. Dengan demikian, kekuatan sosial perlahan-lahan menjadi seimbang, dan
eksploitasi yang terkait dengan jenis kelamin secara bertahap berkurang. Namun,
masih panjang jalan yang harus ditempuh sebelum persamaan yang yang sebenarnya
dapat dicapai.
2.4.2.
Statistik
Profil
statistik bermanfaat karena meningkat sejumlah besar data tentang berbagai
populasi. Dengan demikian, profil tersebut menyediakan tinjauan berharga bagi
tenaga kesehatan dan pembuat kebijakan mengenai kebutuhan dan kesenjangan dalam
perawatan pada konteks sosial tertentu. Di Amerika Serikat, laporan statistik
vital diterbitkan secara resmi oleh U.S. Public Health Service, National Center
for Health Statistics, Vital Statistics Division. Terminologi mortalitas dan
morbiditas diklasifikasikan menurut Manual of International Classification of
Diseases, Injuries, and Causes of Death WHO.
a. Angka
kelahiran
Peningkatan
jumlah kelahiran merupakan dampak peningkatan jumlah wanita yang subur antara
15 dan 44 tahun. Wanita usia subur ini lahir sebagai akibat “ledakan bayi”
pasca perang Dunia II. Pada tahun 1992, angka fertilitas sementara adalah 62,9
lebih tinggi dari pada yang terjadi di tahun 1970-an dan 1980-an. Perkiraan
rata-rata kelahiran hidup pada wanita usia 18 sampai 34 pada tahun 1992 adalah
2,1 . ( U.S. Bureau of the Census, 1992)
Pada
tahun 1989, angka kelahiran melebihi 4 juta, tetapi diperkirakan turun dibawah
jumlah pada tahun1990-an, saat generasi ledakan bayi menghentikan kelahiran.
Pada tahun 2007, diperkirakan terjadoi peningkatan, dan pada tahun 2050, angka
tersebut dapat mencapai 5 juta ( U.S. Bureau of the Census, 1992).. dengan
demikian, pertimbangan penting yang memengaruhi jumlah anak yang dilahirkan
setiap tahun adalah komposisi umur dan ukuran tubuh populasi wanita usia subur.
Walaupun angka fertilitas dihitung menurut kelairan per 1000 wanita antara usia
15 dan 44 tahun, sebagian besar kehamilan terus berpusat pada wanita berusia
20-an. Ada sedikit peningkatan jumlah pernikahan sejak tahun 1968,. Namun
banyak pasangan menikah memilih untuk tidak memiliki anak dan lebih banyak anak
lahir dari kontrak sosial dan hubungan tidak esmi lainnya.
Akta
kelahiran, kelima puluh negara bagian dan District of colombia menekankan agar
akta kelahiran dibuat pada setiap kelahiran dan akta tersebut segera dikirim ke
petugas pendaftaran setempat. Setelah didaftarkan, petugas pendaftaran setempat
mengirim pemberitahuan kepada orang tua anak tersebut. Laporan lengkap juga
dikirim dari petugas pendaftaran setempat untuk pejabat negara bagian kemudian
ke Nasional Office of Vital Statistics di Washington.
Pendaftaran
kelahiran yang lengkap dan akurat adalah tanggung jawab legal. Akta kelahiran
memberi bukti umur , kewarganegaraan , dan hubungna keluargap sering kali
diperlukan untuk layanan militer, paspor dan untuk mendapatkan tunjangan
pensiun dan asuransi.
b. Angka
mortalitas
Mortilitas
ibu, mengacu pada kematian akibat melahirkan; ini berarti penyebab utama
kematian ibu adalah komplikasi kehamilan, kelahiran atau nifas. Penurunan angka
mortalitas ibu stabil sejak tahun 1951. Penurunan tajam angka tersebut dimulai
sekitar pertengahan tahun 1930-an dan berlanjut pada tahun 1956. Sejak itu,
penurunan berlangsung lambat, tetapi kontinu yang mencapai puncaknnya pada
angka 7,6 per 1000 kelahiran pada tahun 1990 dan angka 7,3 pada tahun 1992 (
Maternhal Child Health Bureau,1994). Angka tersebut diperkirakan terus menurun
pada wanita kulit putih. Sayangnya penurunan angka tersebut tidak terjadi pada
wanita non-kulit putih di Amerika Serikat. Wanita non-kulit putih di Amerika
Serikat memliki insiden kematian akibat persalinan tiga kali lebih tinggi dari
pada wanita kulit putih. Hal ini disayangkan , terutama dinegara terkaya didunia.
Angka mortilitas wanita kulit putih sama dengan angka mortilitas wanita kulit
putih 30 tahun yang lalu.
Resiko
kematian ibu pada setiap wanita lebih rendah pada usia antara 20 dan 24 tahun.
Resiko ini sedikit lebih tinggi pada wanita dibawah usia 20 tahun dan wanita
usia 25 tahun ke atas. Bertambahnya usia berhubungan dengan tingginya angka
mortalitas ibu. Pada usia 40 dan 44 tahun, angka mortalitas enam kali lebih
tinggi dari pada usia 20 sampai 24 tahun. Pada kelompok usia tertinggi dalam
rentang usia reproduksi, yakni 45 tahun ke atas, mortalitas sekitar 12 kali
lebih tinggi dari pada kelompok usia terendah (U.S. Departement of Health and
Human Services, 1993)
Penyebab
kematian ibu. Penurunan mortalitas ibu akibat gangguan hemoragi kehamilan dan
pelahiran merupakan faktor tunggal terbesar yang melandasi penurunan total
angka mortalitas ibu. Gangguan hipertensi dan sepsis ( selain aborsi) dalah
faktor berikutnya yang paling penting sebagai kondisi yang memengaruhi angka
mortalitas.
Hemoragi,
walaupun tidak lagi menjadi penyebab utama kematian ibu, tetap menjai faktor
penting dalam morbiditas ibu dan merupakan penyebab utama kematian. Menurut
klasifikasi resmi, hanya penyebab langsung kematian yang menjadi pertimbangan,
walaupun penyebab predisposisi mungkin juga merupakan faktor penting. Misalnya,
ibu dapat mengalami hemoragi masif, dan dalam kondisi lemahnya, ia dapat
mengalami infeksi nifas yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Namun,
kematian dilasifikasikan sebagai akibat infeksi nifas. Hemoragi sering menjadi
faktor predisposisi dan pengaruhnya terhadap mortalitas ibu tidak boleh
diremehkan.
Infeksi
nifas adalah infeksi luka pada jalan lahir setelah melahirkan, yang kadang kala
meluas, menyebabkan flebitis dan peritonitis. Perawat dapat berperan penting
dalam membantu mencegegah infeksi tersebut dengan mempertahankan teknik
sempurna dalam melakukan prosedur keperawatan.
Gangguan
hipertensi kehamilan adlah gangguan tertentu yang khusus terjadi pada ibu
hamil, terutama ditandai dengan edema hipertensif dan albuminuria serta dalam
beberapa kasus berat dengan konvulsi dan koma. Asuhan pranatal adalah bagian
penting dalam pencegahan atau deteksi dini gejala dan dengan terapi yang
sesuai, gangguan ini sering kali dapat disembuhkan.
Penurunan
mortilitas ibu. Faktor berikut paling berperan dalam penuruna angka mortalitas
ibu secara keseluruhan di Amerika Seriakt selama 25 tahun terakhir.
·
Penatalaksanaan medis telah membaik. Penggunaan
produk intravena secara luas dan pemantauan keseimbangan dan elektrolit, antibiotik,
dan kemajuan penatalaksanaan anestesi telah berkontribusi terhadap penurunan
tersebut. Akses legal terhadap aborsi juga membantu mengurangi jumlah kematian
ibu yang disebabkan oleh aborsi ilegal.
·
Perkembangan program pendidikan dan pelatihan
yang tersebar luas dalam bidang obstetri dan asuhan maternitas telah menelurkan
spesialis, perawat profesional, dan penyedia asuhan lain yang berkualitas. Hal
ini merupakan faktor kritis dalam upaya mengurangi angka mortilitas ibu.
·
Fasilitas rumah akit yang lebih baik dan
pembanguna rumah sakit alternatif untuk memenuhi permintaan konsumen akan
lingkungan yang lebih menyerupai rumah untuk melahirkan trbukti menjadi faktor
yang bermanfaat.
·
Perubahan nyata pada sikap dokter, perawat, dan
orang tuan telah berkontribusi terhadap penurunan mortilitas ibu.
·
Perawatan pranatal merupakan menjadi prestasi
penting dalam perawatn maternitas selama abad ini.
·
Pengenbangan program kesehatan ibu dan anak
oleh departemen kesehatan mayarakat negara bagian dan kerja perawat kesehatan
komunitas sangat membantu.
Mortalitas
perinatal. Keperawatan maternitas terutama memerhatikan dua maslah mortilitas
bayi. Mortilitas bayi yang mati dalam uterus sebelum lahir ( kematian janin)
dan mortalitas bayi yang mati tidak lama setelah lahir (kematian neonatus).
Istilah mortilitas perinatal digunakan untuk menunjukan kematian dalam dua
kategori ini.
Angka kematian perinatal turun hampir 50% pada
25 tahun terakhir. Terdapat 180 kematian perinatal untuk setiap kematian ibu.
Karena angka kematian itu rendah, angka kematian perinatal merupakan indikator
tingkat perawatn obstetrik yang lebih baik. Beberapa faktor diyakini
memengaruhi penurunan ini, yang meliputi penurunan angka fertilitas, praktik
kontrasepsi yang lebih baik, ketersediaan aborsi klinis yang aman, dan standar
hidup yang lebih tinggi pada populasi umum. Namun, statistik nasional ini
terbukti tidak akurat dalam menggambarkan kecendrungan di daerah kota besar dan
negara bagian selatan sebab penurunan mortalitas perinatal di wilayah tersebut
sangat sedikit (Cunningham et al. 1993)
c. Kegegalan
reproduksi
Sekitar 10% kehamilan berakhir dengan aborsi
spontan karena faktor, seperti defek perkembangan genetik, kondisi lingkungan
yang tidak memuaskan, dan penyebab hormonal serta banyak etiologi yang tidak
diketahui lainnya (Cunningham et al. 1993). Istilah kegagalan reproduksi
digunakan untuk menggambarkan kehilangan hasil konsepsi.
2.5.Trend dalam asuhan perinatal
2.5.1.
Trend demografi
Saat ini terdapat beberapa tren utama di
masyarakat yang memengaruhi industri layanan kesehatan. Tren ini berdampak
langsung dan tidak langsung pada asuhan perinatal, terutama layanan keperawatan
perinatal. Tatanan tempat layanan kesehatan diberikan tenaga kesehatan , dan
cara pembayaran, semau akan ditranformasi oleh perubahan status ekonomi,
demografi, sosial, dan status kesehatan ( Kierman, 1994;Haller, 1994)
Pertentangan tren masyarakat, perubahan
kebutuhan klien, dan perubahan peran penyedia layanan dapat menyebabkan
kebingungan tentang standar praktik keperawatan maternitas-perinatal. Untuk
mengklarifikasu standar dasar praktik, The Assosiation of Women’s Health,
Obstetrics and Neonatal Nurses mengembangkan standar untuk keperawatan
obstetri, ginekologi dan neonatus. Standar ini tidak bertujuan membatasi
inovasi dalam asuhan kepeawatan, melaikan harus dipandang sebagai bagian proses
yang berkelanjuatan yang direvisi secara konstan saat kebutuhan muncul.
2.5.2.
Reformasi layanan kesehatan
Sejak pertengahan tahun 1970-an , segala upaya
telah dibuat diberbagai tingkat pemerintahan untuk mengurangi biaya layanan
kesehatan dan memperbaiki akses terhadap layanan medis. Upaya ini dikenal
secara keseluruha sebagai “ reformasi Layanan kesehatan”. Namun ,hingga kini,
tidak ada tindakan yang sama dan serius yang telah dilakukan. Akibatnya
sebagian besar populasi tidak memilik asuransi kesehatan sam sekali atau
memiliki akses terhadap layanan yang sangat terbatas.
·
Tindakan layanan kesehatan
·
Medicaid
·
Perinatal dan keluarga berencana
·
Kunjungan rumah
2.5.3.
Riset biomedis
Kemajuan teknologi yang dapat mengurangi
pelahiran prematur, infertilitas, dan kehamilan yang tidak diinginkan
seharusnya akan memperkecil jumlah janin yang mengalami gangguan, jumlah
keluarga yang tidak memiliki anak, jumlah anggota keluarga yang semuanya dapat
mengurangi biaya asuhan perinatal ( Klerman , 1994). Kemajuan ilmu pengetahuan
terutama dibidang kontrasepsi, akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi.
Perkembangan kontrasepsi yang baru dan maju, yang meliputi kontrasepsi yang
dbuat untuk pria dan yang digunakan secara aman oleh remaja, akan membatasi
biaya kesehatan secara signifikan.
2.5.4.
Status kesehatan
Tingginya insiden bayi berat badan lahir rendah
di Amerika Serikat dan peningkatan angka penyakit menular seksual adalah tren
kesehatan yang berdampak pada praktik perinatal. Tingginya proporsi bayi berat
badan lahir rendah sangat berperan terhadap lambatnya penuruna angka mortilitas
bayi secara nasional. Kebanyakan bayi berat badan lahir rendah adalah bayi
prematur, dan ondisi ini menyebabkan dua pertiga dari 39.000 kematian bayi
pertahun di amerika. Berbagai faktor resiko berkontribusi terhadap berat badan
lahir rendah dan prematuritas.
2.5.5.
Pilihan layanan kesehatan
Pilihan asuhan perinatal. Peningkatan jumlah
wanita, terutama yang lebih mapan dan berpendidikan, mebuat pilihan mereka akan
asuhan perinatal didengar. Pemakaian teknologi yang lebih sedikit dan
pengalaman kelahiran yang lebih berpusat pada keluarga sering kali dicari dan
diminta. Rumah sakit yang ingin mempertahankan klien mereka dan meningkatkan
jumlah pelahiran, merancang kembali unit ,mereka untuk memastikan keuntungan.
Lingkungan persalinan dan pelahiran. Satu ruang
yang dapat mengakomoasi persalinan, pelahiran, dan pemulihan dicari. Perwat
bidan sering kali diminta sebagai praktisi pilihan.
2.6.Arahan masa depan dalam tatanan asuhan maternitas-perinatal
Dalam praktikmkeperawatan saat ini, ada
pergeseran dari layanan keperawatan di institusi menjadi dua bidang lain;
layanan kesehatan dirumah dan layanan kesehatan dikomunitas. Layanan kesehatan
dikomunitas bukan fenomena baru dalam asuhan maternitas; keperawatan kesehatan
masyarakat selalu beakar pada pemberian asuhan kepada ibu dan anak mereka
dengan kunjungan rumah, klien bayi sehat, dan klinik imunisasi.
2.6.1.
Lahirnya layanan kesehatan
perinatal dirumah
Perawatan dirumah adalah fenomena yang
berkembang dalam layanan kesehatan saat ini. U>S> Departemen of Commerce
menyebutnua sebagai salah satu sektor yang berkembang cepat dibidang layanan
kesehatan( Weinstein, 1993). Kunjungan rumah , yang berpusat pada perawatan
ibu-anak, perawatan kronik, dan promosi kesehatan harus memenuhi tuntutan
terbaru pada banyak populasi yang memiliki berbagai maslah medis, yang beberapa
diantaranya akut dan memerlukan perawatan intensif.
Layanan kesehatan komunitas dan perrawatan
kesehatan dirumah berbeda dari perawatan dalam institusi karena tatanan rumah
benar-benar berada dalam teritorial klien. Dasar makna rumah adlah berbagai
elemen kepemilikan, pengendalian, keamanan. Perkembangan keluarga, kemndirian,
kenyamanan, dan perlindungan. Perawat diundang kerumah dan pegendalian ada
ditangan klien.
Perawat kesehatan dirumah tidak lagi sepenuhnya
menjadi perawat umum. Perawat ahli diperlukan untuk meningkatkan kompleksitas
dan ketajaman perawatan dirumah (Stulginsky, 1993). Prediksi untuk tahun 2000
menunjukan bahwa kesehatan dirumah akan memerlukan lebih dari 8000 perawat
teraftar dari pada yang diperkerjakan pada tahun 1990 untuk memenuhi permintaan
yang semakin banyak (U.S. Departement of Health and Human Services, 1991)
2.6.2.
Inovasi dalam pemberian pelayanan
asuhan perinatal
Dengan mempertimbangkan maslah akses, retensi
dan segala hal yang berkaitan dengan pranatal, penambahan terhadap program
pemberian pelayanan kesehatan selama kehamilan dan setelah kelahiran yang ada
diperlukan. Healthy people 2000 menyatakan bahwa perawatan pranatal adalah
prioritas pada agenda kesehatan bangsa dan menganjurkan untuk mengekplorasi
model peraawatan alternatif untuk menurunkan atau mengurangi beberapa hasil akhir
perinatal yang tiak diinginkan, yang menggangu masyarakat . hal ini meliputi
angka bayi berat badan lahir rendah yang tidak merata pada berbagai kelompok
budaya dan peningkatan angka wanita yang tidak mencari atau terlambat mencari
asuhan prabatal (Alfonso et al, 1993)
Berbagai
rencana telah dikembangkan untuk mengevaluasi intervensi inovatif untuk layanan
asuhan pranatal. Community Health Nursing Pranatal Care Program dirancang untuk
melengkapi layanan obstetrik standar dengan layana kesehatan spesifik dan
intervensi yang melibatkan partisipasi masyarakat ditargetkan untuk peka budaya
dan sessuai dengan gaya hidup wanita etnik di hawaii (Alfonso et al, 1993.
Perawat komunitas yang memiliki keahlian khusus dalam kesehatan ibu-anak adalah
penyedia layanan utama.
Demikian pula perawatan dirumah untuk klien
yang beresiko mengalami persalinan prematur meliputi pemantauan uterus di
rumah. Jika layanan diberikan dirumah dan penyedia layanan adalah perawat
perinatal, fokusnya adalah klien, dan tujuan prawatan adalah pemeliharaan
kesehatan, bukan “mengobati” dengan teknologi. Pada tahun 1989, Kasier
Permanente of Ohio dan Profesional Nurse’s Associate, inc. Berkolaborasi untuk
memberikan program pemulihan pascapartum yang erpusat dirumah untuk memenuhi
kenutuhan ibu setelah melahirkan, bayi baru lahir, dan keluarga setelah rawat
inap diruma sakit yang singkat.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Asuhan maternitas berkembang dari orientasi penyedia layanan menjadi
orientasi penerima layanan, dan berbagai istilah digunakan untuk menjelaskan
konsep asuhan. Di era modern ini terjadi peningkatan pada teknologi tinggi dan
peningkatan spesialisasi dalam perawatan ibu dan bayi. Untuk menurunkan
fragmentasi dan segmentasi perawatan dan menyediakan perlindungan konseptual
untuk menggabungkan perawatan ibu-janin sebagai satu unit, istilah perinatal
kini digunakan.
Penggunaan statistik memungkinkan pembuat kebijakan kesehatan dan
penyedia layanan kesehatan untuk mengamati tren dan kejadian di arena
kesehatan; dengan demikian, mereka nmampu memprediksi dan menyusun rencana
untuk meminimalkan atau mengendalikan hasil akhir kesehatan.
Tren utama dalam masyarakat dan industri layanan kesehatan saat ini
memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada perawatan perinatal. Tren
demografi dalam populasi, terutama status perkawinan dan distribusi usia,
mempengaruhi angka kelahiran. Reformasi layanan kesehatan meliputi “paket
reformasi layanan kesehatan” yang kontroversial dan bertujuan meningkatkan
akses untuk semua individu dan mengurangi biaya, tetapi dapat memiliki pengaruh
negatif pada banyak layanan perinatal. Riset biomedis meliputi penemuan baru,
kemajuan teknologi, dan riset serta perkembangan teknologi, yang menghasilkan
aplikasi ilmu pengetahuan untuk memperbaiki hasil akhir perinatal. Pilihan
wanita difokuskan pada perawatan komunitas dan perawatan di rumah, bukan
perawatan di institusi, dan pengurangan campur tangan teknologi dalam proses
kelahiran.
Peran praktik keperawatan lanjutan dalam asuhan perinatal menjadi
semakin diperlukan saat asuhan perinatal pindah dari tatanan rumah sakit ke
tatanan komunitas dan rumah. Program inovatif dan metode pemberian perawatan
yang kreatif dikembangkan untuk memberikan akses yang lebih baik dan
pengurangan biaya serta memberikan ringkasan tren nasional dan internasional.
Program dan metode tersebut sangat bermanfaat dalam perencanaan program asuhan.
3.2.
Saran
1.
Bagi Penulis
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai
mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai filosofi
askep temporer.
2.
Bagi Pembacap
Diharapkan agar pembaca dapat mengetahui tentang filosofi
askep temporer.
3.
Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi dalam filosofi
askep temporer.
4.
penanganan Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah informasi tentangfilosofi
askep temporer serta dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap
penyakit ini.
0 komentar:
Posting Komentar